Karyawan yang kurang produktif bisa menimbulkan kerugian bagi Anda. Selain terjadi pemborosan untuk gaji, karyawan yang malas dan tidak sungguh-sungguh bekerja juga bisa memberikan dampak yang buruk bagi karyawan lainnya.
Lalu, bagaimana cara menghentikan atau mengeluarkan karyawan yang tidak produktif dari bisnis Anda? Coba lakukan dengan cara di bawah ini agar karyawan Anda tidak sakit hati saat dipecat :
1) TETAPKAN STANDAR DAN JOB DESC YANG JELAS
Sebelum Anda merekrut karyawan, Anda terlebih dahulu sudah harus menetapkan standard an job description yang jelas bagi masing-masing pegawai. Jika pegawai Anda tidak bekerja sesuai standar atau job desc-nya, itu bisa menjadi bahan Anda untuk mengevaluasi karyawan Anda. Jangan terburu-buru memecat karyawan Anda, berikan ia evaluasi dan dengarkan keberatan-keberatan yang mungkin ia alami saat menjalankan tugas-tugasnya.
Standar pekerjaan karyawan ini juga biasa disebut dengan SOP (Standard Operational Procedure). SOP juga bisa membantu karyawan Anda untuk fokus dan bekerja dengan maksimal.
2) BUAT SISTEM RANKING
Sistem ini banyak dipakai oleh perusahaan besar. Anda bisa menilai kinerja masing-masing karyawan mulai dari ketepatan bekerja, seberapa cekatan ia, seberapa rapi pekerjaannya, dan bagaimana kedisiplinannya.
Anda bisa membagi ranking karyawan Anda dalam dua zona, zona hijau dan zona merah. Zona hijau diperuntukkan bagi karyawan Anda yang bekerjanya bagus. Sedangkan zona merah diperuntukkan bagi karyawan yang bekerjanya asal-asalan, kurang produktif, atau sering melanggar peraturan.
Anda bisa memberikan penilaian kepada karyawan Anda setiap satu bulan sekali. Dan Anda bisa membuat peraturan, jika ada karyawan yang sudah 3x berada di zona merah, maka Anda berhak untuk memecat karyawan tersebut.
3) TERAPKAN SP 1-3 (SURAT PERINGATAN 1-3)
Surat Peringatan juga bisa Anda terapkan untuk mengevaluasi dan menegur karyawan yang nakal. Surat Peringatan 1 berarti karyawan Anda sudah melakukan kesalahan fatal dan menjadi peringatan pertama. SP-2 berrati karyawan Anda melakukan kesalahan yang sama 2x. Tapi di SP-2 ini Anda bisa memberikan sangsi untuk memberikan efek jera, seperti pemotongan gaji, skorsing, dan sebagainya. Jika sudah sampai SP-3 maka tandanya Anda harus mengeluarkan karyawan Anda dari perusahaan Anda selama-lamanya.
4) BERIKAN PERINGATAN SEJAK DINI
Sebelum Anda memecat karyawan Anda, berikan peringatan dan pengarahan terlebih dahulu bahwa kinerjanya kurang baik. Harapannya, karyawan bisa sadar dan mau bekerja dengan lebih optimal. Jangan langsung serta merta memecat karyawan Anda, nanti bisa timbul permusuhan dan sakit hati. Lebih baik beri peringatan sejak dini, meskipun hanya dalam bentuk obrolan ringan.
5) JAGALAH HUBUNGAN BAIK PASCA PEMECATAN
Jika memang karyawan Anda tidak mampu merubah kinerjanya menjadi lebih baik, tidak ada jalan lain selain memberhentikannya secara terhormat. Anda bisa menjelaskan sebab mengapa karyawan Anda diberhentikan agar ia dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Setelah pemecatan, usahakan untuk menjaga hubungan baik dengan mantan karyawan Anda. Jangan segan untuk menyapa mantan karyawan Anda terlebih dahulu jika bertemu di luar kantor.