Memiliki bisnis yang terus berkembang dan mapan adalah impian setiap pengusaha. Bagaimana sih kriteria bisnis yang mapan tersebut? Bisnis mapan pada umumnya memiliki kriteria sebagai berikut :
- Sudah memiliki karyawan berjumlah puluhan orang
- Memiliki omset setidaknya Rp 3 Milyar setahun
- Sudah memiliki sistem yang berjalan dan memiliki manajer-manajer yang berkualitas untuk turut mengontrol bisnis
Tapi ketika bisnis Anda sudah mapan, apakah Anda lantas bisa santai dan menikmati hasil kerja keras Anda? Belum tentu. Karena ketika bisnis Anda mapan, ada beberapa hal yang berpotensi menjadi ancaman. Jika hal-hal tersebut tidak Anda sadari sesegera mungkin, maka bisa jadi hal tersebut malah merusak dan menghancurkan bisnis Anda. Apa saja?
1) MERASA KERJA KERAS SAJA SUDAH CUKUP UNTUK BISNIS ANDA
Kebanyakan ketika bisnis sudah mulai mapan, orang-orang mulai merasa tidak perlu lagi belajar hal baru, tidak perlu lagi berevaluasi. Merasa kerja kerasnya sudah cukup, jadi malas untuk menganalisa bisnisnya dan mencoba menemukan kekurangan dalam bisnisnya.
Padahal, kerja keras saja tidak cukup untuk bisa membuat bisnis Anda maju. Yang terpenting adalah kerja benar. Mungkin Anda dulu berpikiran bahwa kerja keras seperti yang Anda lakukan saat membangun start up Anda sudah cukup. Anda kerja sebanyak mungkin sejak subuh hingga larut malam, dirasa sudah cukup untuk menghidupi bisnis Anda.
Padahal, di level bisnis yang lebih mapan, Anda diwajibkan untuk “bekerja dengan benar” supaya Anda bisa bekerja dengan lebih efisien. Jadi tidak sekedar bekerja keras saja, tapi juga harus bekerja dengan benar.
2) SIBUK MENCARI/MEREKRUT ORANG YANG MIRIP DENGAN ANDA
Apapun alasannya, biasanya entrepreneur selalu sibuk mencari orang yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang sama dengan dirinya. Biasanya nanti akan dipergunakan untuk mengisi jabatan sebagai direktur.
Padahal mencari orang yang memiliki kemampuan dan karakteristik yang sama persis dengan Anda itu sebenarnya kurang dibenarkan. Karena jika Anda terus sibuk mencari atau merekrut orang yang sama persis seperti Anda, maka Anda akan dipusingkan dengan masalah gaji dan insentif yang diminta. Karena sudah jelas, mereka akan menuntut banyak gaji dan fasilitas karena merasa memiliki kompeten paling unggul dibanding pegawai lainnya.
Belum lagi jika suatu saat orang tersebut meninggalkan Anda, Anda akan kelimpungan lagi mencari penggantinya. Lebih baik Anda menciptakan sebuah sistem manajemen yang terdiri dari beberapa orang manager tapi mampu menjalankan bisnis Anda ketimbang mencari satu orang yang unggul sebagai direktur tapi berisiko meninggalkan Anda di kemudian hari.
3) TIDAK MAU BERINOVASI
Ini juga menjadi ancaman bagi bisnis setiap orang. Merasa bisnisnya sudah mapan malah jadi malas berinovasi. Tahu-tahu sudah didepak oleh pesaing Anda yang lebih inovatif dan kreatif. Tahu-tahu trend market berubah, tapi Anda masih berkutat dengan cara lama. Jika sebuah bisnis tidak mampu berinovasi, maka siap-siaplah untuk mengalami kehancuran tiba-tiba.
4) TIDAK FLEKSIBEL DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN TREND BISNIS
Mengapa sebuah bisnis ada masa puncak dan masa turunnya? Ketika masa puncak, maka bisnis Anda akan mendulang banyak profit dan penjualan, karena pangsa pasar Anda sedang bagus-bagusnya. Tapi ketika bisnis Anda mulai memasuki masa penurunan, itu artinya pasar Anda sudah jenuh dengan produk Anda. Saatnya Anda harus beralih ke produk lain yang peminatnya sedang meningkat.
5) MENCOBA MENINGGALKAN BISNIS PADAHAL SISTEM BELUM TERUJI
Bisnis yang sudah mapan biasanya sudah memiliki sistem yang membuat bisnis tersebut berjalan. Tapi bukan mentang-mentang sudah ada sistemnya, Anda lantas bisa meninggalkan bisnis Anda sesuka hati.
Anda tetap harus berada di dalam bisnis Anda, untuk menguji apakah sistem yang Anda bangun benar-benar berjalan atau tidak. Jika sudah terbukti dan teruji, barulah Anda bisa meninggalkan bisnis Anda untuk kepentingan lainnya.