Yang dilihat bukan seberapa banyak tulisan yang dibuat, tapi seberapa bagus kualitas tulisan sehingga banyak pembacanya
Kalimat ini cocok untuk semua penulis pemula atau lama
Jumlah pembaca di setiap tulisan tidak bisa diprediksi, kadang banyak kadang sedikit
Kalau lagi di kondisi sepi pembaca jangan dulu tutup akun
Harusnya evaluasi, kenapa bisa sepi pengunjung,
Topiknya kurang update atau gimana, penyampaiannya sudah benar atau belum, pengejaan perkata benar atau enggak, dan lainnya
Karena di setiap tulisan pasti selalu ada kelebihan dan kekurangan
Mungkin Anda pernah mengalami beberapa beberapa hal ini, sehingga tulisan Anda sepi pembaca
Tidak Ditambahkan Dengan Pengalaman Pribadi
Banyak yang mengira kalau tulisan itu hanya berisi ilmu pengetahuan, jangan dicampurkan dengan pengalaman pribadi
Karena nanti tulisan akan terkesan seperti curhat
“Gak mutu, ilmu gak ada malah bosen baca cerita doang”
Komen kaya gitu yang takut tiba-tiba muncul di kolom komentar, komen negatif yang terkesan menghakimi membuat Anda merasa tidak nyaman
Jadinya Anda stop buat masukin pengalaman pribadi dan benar-benar fokus sama topiknya, sampai-sampai tulisan Anda jadi baku dan terkesan kaku
Padahal kalau Anda peka sama pembaca sendiri, Anda akan tahu kalau sebenarnya pembaca lebih suka dengan tulisan yang punya sepenggal pengalaman pribadi
Alasannya agar pembaca bisa lebih memahami dengan baik karena tulisan sudah disertai dengan contoh
Terserah mau selipkan tentang kegelisahan, kendala mempelajari sesuatu, kecanduan, atau apa pun, hal ini gak masalah kok
Ada keuntungan tersendiri kalau Anda menerapkan hal ini, kalau cerita Anda sama dengan pembaca kemungkinan mereka akan merespon tulisan Anda
Dari respon yang beragam inilah Anda bisa mendapatkan ide baru yang bisa dipakai untuk tulisan berikutnya
Misalnya, Anda membuat tulisan tentang belajar bisnis di email
Contoh email ini ada cerita sedikit di awalannya sebelum masuk ke poin utama
Disini menceritakan gimana malasnya si owner saat masa kuliah dulu dan berakibat di karirnya
Saat merintis karir pun si owner gak merasa butuh mentor buat bimbing dan ada efeknya ternyata
Pengalaman pribadi bisa Anda angkat di tulisan guna menarik rasa iba pembaca, terutama bagi mereka yang satu pengalaman
Mereka akan membaca sampai akhir untuk cari tahu kelanjutannya seperti apa, apa yang dilakukan si owner, apa yang membantu owner mau berusaha
Pengalaman kecil kaya gini yang bisa mengundang pembaca buat kasih responnya ke tulisan Anda
Tulisan Anda Sulit Untuk Di Pahami
“Nulis apa sih? gak paham gue bacanya”
“Tolong dong bahasanya lebih ringan aja biar enak dibaca”
Pernah nemu komentar kaya gini?
Kalau iya, sekarang waktunya Anda belajar lagi untuk memahami maunya pembaca
Cari tahu dimana kesalahan saat menulis sehingga pembaca ngeluh kaya gitu
Biasanya sih masalah kaya gini letaknya ada di kosakata
Niatnya biar tulisan kelihatan berbobot kaya orang ber-IQ tinggi, biar dianggap penulis handal
Tapi malah bikin orang gak paham dan pesannya tidak tersampaikan dengan baik
Jadi sia-sia tulisan Anda, sudah pusing research, capek kembangin tulisan, pegel baca ulang, eh ternyata hasilnya masih kurang
Pemilihan kosakata harus selektif sebelum dipakai buat nulis
Untungnya gak cuma buat pembaca kok, tapi buat si penulis juga
Kalau Anda selektif, nanti pas kembangin tulisan dari satu atau beberapa kosakata jadi lebih mudah
Untuk menemukan kosakata memang harus baca, bisa dari buku (jangan cuma 1 atau 2 buku ya tapi), artikel orang lain, majalah, koran, lihat caption di postingan sosmed juga bisa
Tulisan jadi teratur dan nyambung per kalimat atau per paragraf
Tulisan Anda jadi lebih gampang dipahami sama pembaca, jadi gak bakal nemu deh 2 komen diatas tadi, yang ada komen
“Ditunggu artikel lanjutannya”
“Makasih infonya, kebetulan lagi nyari topik ini, sangat membantu”
Senang banget sebagai penulis kalau dapat komen kaya gini
Ada kemungkinan juga punya pendatang baru di blog Anda, jadi makin banyak yang baca karya Anda
Tapi ingat!
Tulisan dengan jumlah pembaca yang banyak bukan berarti menandakan tulisan Anda sudah sempurna
Kalau kaya gini harusnya jadi acuan Anda untuk lebih sering perbaiki tulisan
Sesekali baca ulang tulisan Anda untuk mengedit bagian mana yang tidak perlu, salah pengejaan, dan kalimat yang diulang-ulang
Kalau tips dari Arthur Schopenhauer saat menulis:
“Seseorang harus menggunakan kata-kata umum untuk mengatakan hal-hal yang tidak biasa.”
Tidak Ada Tindakan Untuk Memperbaiki Tulisan
“Tulisan gue kurang apa ya?”
“Oh harusnya tambah ini”
Penulis yang baik adalah penulis yang bisa menempatkan dirinya sebagai pembaca juga
Gunanya untuk memahami kemauan dan kebutuhan pembaca
Luangkan waktu Anda sekitar sejam (sebebasnya Anda saja) untuk belajar meningkatkan kualitas tulisan
Misalnya, Anda berlatih bikin intro tulisan yang lebih santai dan gak begitu banyak bahasa baku
Posisikan tulisan ini sebagai perantara Anda ngobrol sama teman, alias lagi kirim surat
Kalau Anda lakukan itu, akan lebih mudah mengolah kosakata, sehingga terbentuk intro yang nyaman untuk Anda dan lebih enak dibaca oleh pembaca
Di hari berikutnya, cari materi lain yang ingin dipelajari, jadinya waktu Anda lebih produktif dan skill meningkat
Menurut Penulis The Compound Effect, Darren Hardy:
“Rutinitas sehari-hari dibangun di atas kebiasaan dan disiplin yang baik memisahkan yang paling sukses di antara kita dari orang lain. Rutinitasnya sangat kuat. “
Pokoknya, Anda harus terus asah skill menulis, sampai nanti Anda merasa
“Nah kalau begini lebih enak bacanya”
Hanya Mengulang Tulisan Orang Lain
“Kok tulisannya sama kaya blog sebelah ya”
Ini lebih bahaya lagi kalau nemu di kolom komentar, ketauan banget kalau Anda cuma copy paste dari tulisan orang lain
Ih bikin malu sendiri pastinya
Research dengan baca blog orang lain itu gak papa, malah bagus, jadinya tulisan Anda kaya sama ilmu
Tapi tidak dibenarkan kalau jiplak!
Harusnya ambil beberapa poin yang Anda paham, lalu penjelasannya disesuaikan dengan pendapat dan ciri khas tulisan Anda
Nanti siapin sekitar 1 – 3 tulisan orang yang sesuai dengan materi tulisan Anda
Biasanya poin tulisan orang berbeda-beda, ada yang cuma kasih 3 poin atau 5 poin
Kalau orang lain cuma kasih poin segitu, Anda bisa kasih lebih banyak poin berkat research banyak tulisan
Emang bener kalau satu blog ke blog lain memiliki informasi yang sama, tapi yang bikin beda cuma judul dan cara penyampaiannya
Cara seperti ini akan membuat Anda terlihat berbeda dari kebanyakan orang.
Bagian terbaiknya adalah orang-orang lebih mudah menjadi pembaca setia Anda. Disini kreativitas Anda sebagai penulis akan diuji. Ingin mencoba membuat pertaruhan sebesar apa kreativitas Anda? gunakan cara ini.
Contohnya, Anda nemu konten bagus di Instagram untuk promosi produk
Gambar nunjukin gimana caranya jualan produk yang simpel dan tepat sasaran sama keinginan konsumen
Anda bisa mencontoh caranya tapi harus ada beberapa yang dirubah, seperti tulisan dan gambar
Ganti gambar kerangka kasur jadi produk Anda, misalnya casing polos
Tapi karena gak semua pembeli suka sama yang polos dan pengen casing yang ada gambar
Anda tambahkan disampingnya gambar casing custom yang sesuai dengan keinginan pembeli
Judul Tulisan Anda Tidak Menarik
“Dih yang bener aja sih nih judul, masa begini”
“Ih bahas apa nih maksudnya?”
Kalau pembaca udah mikir begitu, bisa dipastikan permasalahannya adalah di judul tulisan
Judul tulisan adalah alasan kenapa banyak pembaca yang mau baca tulisan Anda
Tapi bukan berarti bikin judul harus selalu kaku dan baku, bikin yang simpel tapi orang langsung paham, itu lebih baik sih
Coba jawab 3 pertanyaan ini saat buat judul tulisan:
- Apakah dari judul yang Anda buat orang akan tahu apa isi dari tulisan Anda?
- Manfaat apa yang ingin Anda berikan? Hiburan? Informasi? Atau tutorial?
- Mengapa orang ingin mengetahui isi artikel ketika membaca judul yang Anda buat?
Setelah itu, Anda juga harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Judul harus sesuai sama Isi
Jangan bikin tulisan hoax!
Ini bisa merusak popularitas tulisan Anda di kalangan pembaca
Kesalahan terbesar penulis adalah mengecewakan pengunjung dengan judul yang tidak sesuai dengan isi artikel.
Bisa-bisa pembaca kehilangan rasa respect ke Anda, dan gak mau lagi baca tulisan Anda
Dari judul sudah jelas tujuan untuk wajah ya, berarti isinya jangan bahas tentang kandungan garam, proses pembuatan garam, jenis-jenis garam dan lainnya
Kasih tahu efek dari wajah setelah pakai garam itu apa, cara pakainya gimana, jenis garam apa yang dipakai
- Judul memiliki solusi untuk pembaca
Ketika orang membaca judul, pastikan mereka memiliki gambaran yang jelas tentang isi artikel.
Judul yang baik adalah judul yang memberi harapan untuk menyelesaikan masalah orang lain.
“Hanya 1 Bulan Bisa Menyamarkan Noda Hitam Bekas Jerawat”
Daripada ribet berantakin bumbu dapur, pembaca lebih tertarik sama produk yang punya efeknya cepat
Karena banyak orang yang butuh dan minat baca untuk cari cara hilangkan bekas jerawat dengan cepat
- Sederhana lebih Menarik
Semua orang mulai pandai ketika memutuskan klik.
Jika Anda sering menjelajah internet, pasti Anda menyadari bahwa judul yang bombastis hanya akal-akalan saja.
Dibandingkan judul yang lebay tapi isinya gak ada ilmunya, judul yang sederhana dan apa adanya lebih baik
“Kegiatan romantis ini yang sering dilakukan oleh harus dicoba ke pasangan”
Dari pada begitu, lebih baik
“Cobain rutinitas baru bareng pasangan”
Karena tipe atau kegiatan romantisnya pasangan itu beda-beda, gak bisa kita bilang kegiatan tertentu romantis
Karena menurut Anda romantis, bisa saja buat orang lain tidak
Tidak Percaya Diri Dengan Tulisan Sendiri
“Tulisan gue gini-gini aja, gak berani post ah”
“Jelek ih, takut gak ada yang baca”
Jelek ke bagus itu butuh proses, jadi gak masalah postingan tulisan yang masih berantakan, yang penting percaya aja dulu kalau Anda bisa
Anda berpendapat tentang sesuatu, lalu disampaikan di tulisan tapi ada yang salah atau ada yang tidak setuju, hal ini adalah wajar
Tapi jangan sampai membuat Anda kehilangan kepercayaan diri.
Anda tidak perlu takut dan harus tetap percaya diri dengan apa yang Anda tulis.
Tapi bukan berarti Anda bisa menyampaikan pendapat semaunya.
Perhatikan 3 hal ini agar pendapat Anda diterima oleh pembaca :
- Penyampaiannya harus sopan
Kata-Kata yang kasar tidak membuat orang akan mengikuti Anda.
Bahkan mereka akan berpendapat berlainan dengan Anda.
Coba pilih ya
“Mahasiswa gak perlu kerja, karena sudah sibuk sama tugas”
Atau
“Biar lebih produktif, mahasiswa mencari kegiatan lain selain UKM”
Intinya sama tapi penyampaiannya berbeda
Lebih enak dibaca yang mana?
Yap, yang kedua, karena dunia mahasiswa gak selalu tentang tugas, ada dunia lain yang bisa dilakukan
- Sertakan alasan Anda
Tentu saja alasan yang Anda sampaikan bisa diterima oleh akal sehat.
Kalau alasannya mengada-ada, orang juga tidak akan menghiraukan Anda.
Lebih tepatnya, segera menutup browsernya karena tidak bisa menerima alasan yang Anda utarakan.
Artikel dibuat untuk menginfokan ke pembaca kalau Apel itu kaya serat dan air yang tinggi.
Karena kandungannya ini bisa menunda lapar sehingga bisa dikonsumsi oleh mereka yang ingin diet
Tapi ya gak langsung turun BB setelah makan satu apel, Anda harus mengkonsumsinya beberapa buah dan setiap hari
- Jangan berlebihan
Berpendapat memang bebas.
Tapi jangan terlalu kebablasan seolah Anda adalah bagian dari garis keras.
Semua pikiran Anda dikeluarkan padahal belum tentu nyambung dan belum tentu benar
“Bikin bulu kuduk berdiri”
Padahal gak semua orang bakal ngalamin saat dengar lagu tersebut
Siapa tahu pendengar malah suka sama lagunya dan keterusan dengerin
Kan bisa pakai kata “bikin penasaran”
Jadinya gak keliatan lebay dan terkesan maksa pembaca biar penasaran buat baca
Kepercayaan diri Anda dalam menulis akan menular pada pembaca Anda.
Dan mereka mungkin akan ikut merekomendasikan tulisan Anda kepada teman, sahabat, pacar, atau keluarga mereka, dan yang lain.
Sekarang Anda sudah tahu alasan tulisan Anda pernah atau selalu sepi pembaca
Buruan perbaiki, biar popularitas tulisan Anda bisa diatas penulis lainnya
Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman atau penulis lainnya, via sosial media yang Anda punya